Dalam pekan ini media kita ramai memberitakan tentang tenggelamnya
sebuah kapal yang membawa 215 imigran gelap dari Timur Tengah (Middle
East). Istilah Timur Tengah mengarah pada suatu wilayah yang pada masa
silam menjadi salah satu dari pusat peradaban dunia. Timur Tengah
umumnya mencakup wilayah yang luas yang terbentang dari Mesir hingga
Persia (Iran).
Istilah ini pertama kali di populerkan di Anak Benua India, menjadi
sangat terkenal ketika seorang perwira Amerika Serikat Alfred Thayer
Mahan memakai istilah ini untuk menunjuk suatu wilayah antara
Semenanjung Arabia hingga Anak Benua India. Sebelum Perang dunia I, oleh
Inggris raya sebutan Timur Tengah mencakup wilayah Persia, Afganistan,
Asia Tengah, Turki dan Kaukasus. Sedangkan sebutan Timur Dekat (Near
East) untuk wilayah Balkan dan Turki Ottoman, sedangkan Timur Jauh
mencakup negeri di Asia Timur.
Namun kini penyebutan Timur Tengah lebih terbatas pada negeri-negeri
antara Mesir hingga Iran. Negara yang dimaksud meliputi: Bahrain,
Siprus, Mesir, Iran, Iraq, Israel, Jordania, Kuwait, Lebanon, Oman,
Palestina, Qatar, Saudi Arabia, Suriah, Turki, UEA, dan Yaman.
Kadang-kadang karena kesamaan budaya dan agama Afganistan dan Pakistan
juga dimasukkan.
Konflik di negeri Afganistan, Iraq dan Pakistan menyebabkan banyak
warganya yang memilih kabur dari negerinya, mereka memilih menjadi
imigran gelap. Australia seringkali menjadi tujuan bagi para Imigran
gelap ini, politik dalam negeri Australia yang menerima para imigran
politik membuat para imigran gelap ini menjadikan Australia sebagai
tujuan utama. Belakangan pemerintah Australia kalang kabut dengan
serbuan imigran ini.
Chistmas Island
Dengan menumpang perahu seadanya mereka mengarungi perairan samudera
Hindia sebeleh selatan pulau Jawa, tujuan sementara mereka adalah
Christmas Island atau Pulau Natal yang masuk wilayah teritori Australia,
pulau merupakn pintu masuk ke negara Kangguru. Pulau ini termasuk unik
karena secara geografis pulau ini lebih dekat dengan Indonesia, saya
menduga sejak ratusan silam pulau ini sudah dikunjungi pelaut dari Jawa,
Minang dan Melayu. Nama Christmas Island diberikan oleh Captain William
Mynors dari Persekutuan dagang Inggris Raya, ketika pertama kali
mendarat di pulau ini bertepatan yang dengan hari Natal tahun 1643 atau
368 tahun silam.
Pulau Natal ini menjadi tempat favorit tujuan imigran terutama dari
kawasan Timur Tengah dan Asia Selatan. Selain lari dari konflik dalam
negeri juga para imigran berharap mendapatkan kehidupan ekonomi yang
lebih baik. Kedatangan Imigran ini telah banyak mengubah komposisi
demografi penduduk Australia. Pemerintah Australia yang mempunyai negeri
yang besar memang kekurangan jumlah penduduk. Namun kedatangan para
imigran ini seringkali mendapat tantangan dari partai oposisi dan
menjadi isu-isu hangat menjelang pemilu Australia.
Imigran gelap yang pekan lalu menghadapi musibah kapal tenggelam tidak
ingin dideportasi kembali negeri asalnya, bagi mereka kembali ke negeri
asal sama dengan bunuh diri. Sungguh dibalik gejolak dalam negeri kita
Indonesia, kita masih beruntung kondisi keamanan dalam negeri kita
relatif aman dan stabil. Dan semoga tercipta perdamaian di negeri-negeri
Timur Tengah, sebuah kawasan yang pernah menjadi salah satu pusat
peradaban dunia.
Salam
Sumbers : kompasiana.com
Entri Populer
-
HOTEL AMBHARA Nongkrongnya di Bar, umur 30-40th. Tarif Rp.200-250ribu Kalau weekend sering ada “mami” bawa beberapa “anak2 kece2, bisa dit...
-
Siapa tidak kenal Kalijodo? Pasti sebagian besar warga Jakarta sudah mengenalnya. Sebagai daerah 'hitam', lokalisasi kawasan ini d...
-
10 tempat Klub dugem dan bar terbaik di jakarta , info berasal dari beberapa sumber - Popularitas klub di Jejaring sosial dan Jumlah p...
-
Meskipun tinggal di Jakarta dan digaji besar, aku lebih suka tinggal di perkampungan. Kosku berada di wilayah Jakarta Selatan dekat perbat...
-
AGEN BOLA - Untuk satu hal, ada beberapa jenis spa. Jenis pertama adalah tujuan spa. spa hanya drop in untuk perawatan seperti pijat, fac...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar