Tentang
MMM
Bagi
Anda penggemar facebook mungkin Anda telah mendapat tawaran bisnis dari teman
atau friend baru berupa cewek cantik berwajah Eropa Timur. Bisnis baru tersebut bernama MMM (Mavrodi Mondial MoneyBox),
sebuah ‘peluang bisnis’ hasil kreasi seseorang bernama Sergey Mavrodi asal
Rusia. Belakangan, sudah banyak “manajer-manajer” MMM lokal yang juga aktif
menjaring member baru masuk MMM. Anda sudah diprospek juga?
Artikel
terkait: Sejarah Asal-usul MMM
Hmmm,…namanya
juga peluang investasi, tawaran yang disampaikan pastinya cukup menarik. Anda
tidak perlu membeli produk sebagaimana bisnis Multi Level Marketing (MLM)
tetapi cukup menanamkan sejumlah uang untuk (katanya) ‘membantu’ orang lain.
Bunga yang ditawarkan tidak tanggung-tanggung: 30% dalam tempo 1 bulan!
Wow,
tawaran yang menggiurkan. Apalagi MMM mengklaim telah merekrut jutaan orang
sedunia sebagai member. Berbagai jadwal seminar termasuk di Indonesia
disampaikan lewat website mereka. Untuk memuluskan aksinya, MMM memutarbalik
fakta dan menghujat sistim bank yang ada saat ini. Anehnya, mereka tetap
menggunakan bank sebagai media transfer dan penyimpanan uang.
Metode
money game yang ditawarkan MMM tidak ada bedanya dengan yang sudah-sudah.
Mereka hanya berganti istilah, seolah peluang investasi baru, tetapi pada
dasarnya sama saja dengan aneka kisah-kisah
money game sebelumnya.
Cara Kerja MMM: Darimana
Datangnya Bonus?
MMM
jelas bukanlah bisnis investasi. MMM juga tidaklah memiliki bisnis atau sumber
penghasilan. Pasalnya tidak sedikit member MMM yang menjelaskan bahwa MMM
memiliki sumber penghasilan dari iklan ataupun sistim mavro dsb. Sekali lagi
MMM tidak memiliki investasi atau bisnis tertentu. Lalu apa sih yang disebut
bonus 30% itu?
Setiap
member bergabung dengan sistem MMM bukan karena proses jual-beli sesuatu,
tetapi semata menyetor uang dengan dalil membantu orang lain (Provide Help),
tetapi berharap pada bulan berikutnya mendapat balasan (Get Help) 30% lebih
besar bantuan yang diberikan sebelumnya. MMM tidaklah menginvestasikan duit
nasabah ataupun mendapatkan penghasilan dari iklan apapun. Semuanya murni
kegiatan kirim-kiriman duit antar anggota MMM.
Setelah
uang disetor misalnya oleh si A sebesar Rp 100 ribu, maka sistim akan mengatur
sedemikian sehingga periode waktu tertentu akan muncul permintaan bantuan Get
Help untuk A sebesar Rp130 ribu (30% lebih besar). Nah, disaat itu, jika ada
orang yang ingin mendaftar (Provide Help), atau bisa juga member lama yang
ingin menyetor duit kembali, misalnya si B, maka B akan mentransfer ke A
sebesar Rp130 ribu. A dan B bisa saja tidak saling kenal dan berada di tempat
yang sangat berbeda.
Seandainya
si B sebetulnya punya Rp500 ribu untuk bergabung ke MMM, maka B bisa mengirim
uang ke beberapa rekening sekaligus, sesuai dengan posisi Get Help yang diminta
oleh sistem. Lalu sekarang giliran si B berharap ada member lain yang akan
bergabung sebulan setelahnya, dan mentransfer kepadanya dana sebesar Rp130 ribu
(dana pokok yang ia tanamkan + 30%).
Si A setelah menerima transferan, merasa menerima bonus
dari bisnis MMM. Padahal yang disebut “bonus” 30% itu bukan dari mana-mana,
bukan dari investasi, atau jualan iklan melainkan dari member lama atau calon
member MMM yang menaruh duitnya sebesar permintaan bantuan (Get Help) yang
diatur oleh sistem.
Dalam
jangka waktu tertentu, skema money game ponzi seperti ini terlihat
menguntungkan. Apalagi bila para upline (manajer) dan member-member yang pernah
mendapat bonus, rajin memperlihatkan bonus-bonusnya untuk menarik lebih banyak
member. Selain bonus yang 30% tadi, member yang bisa menarik member lainnya
dapat bonus lagi. Asli ponzi sejati.
Perbedaannya
dengan arisan berantai biasa adalah dalam sistem MMM proses setor-menyetor duit
dilakukan antara member yang tidak saling kenal. Semua diatur secara acak oleh
sistem.
Dalam
menjaring member, tidak jarang member MMM menjelekkan sistem keuangan yang ada
seperti bank, asuransi, dsb. Partisipan MMM meyakini bahwa bank dan institusi
keuangan lainnya pada dasarna juga merupakan skema piramida alias ponzi. Dimata
mereka, sistim keuangan yang ada saat ini sangat buruk, sehingga MMM merupakan
jalan keluarnya. Namun pada kenyataannya, mereka masih menggunakan bank untuk
melakukan transaksi transfer maupun menyimpan dana mereka.
Lalu
mengapa para leader MMM getol mencari member baru?
Ini
bukan hal yang baru. Namanya juga ponsi, arisan berantai, skema piramida atau
istilah money game lainnya, upline atau leader akan selalu mendapat bonus atas
setiap member baru yang berhasil diajak bergabung ke MMM. Di level paling
bawah, setiap bonusnya adalah 10% dari setoran member baru. Makin ke atas
persennya makin kecil, tetapi secara jumlah bisa makin besar karena jumlah
member di bawahnya juga lebih banyak.
Di
puncak piramida ada Sergey Mavrodi sang pendiri MMM yang tentu saja memperoleh
bonus terbesar. Di Indonesia ada Robertus Julyanto yang dikenal sebagai leader
utama di bantu leader-leader cabang yang sangat aktif mencari member-member
baru.
Duit Member Tidak Dijamin
Dalam
website atau video-video yang ditayangkan oleh MMM, secara gamblang dijelaskan
bahwa MMM tidaklah melakukan investasi atau memutar uang tersebut dalam suatu
industri atau bisnis tertentu. Uang yang dibayarkan kepada member semata-mata
berasal dari member yang menyetor sebelumnya. Betul-betul murni money game atau
phonzi (baca juga: Ponzi/Skema Piramida, Akar Utama Penipuan Investasi/Bisnis).
Karena
tidak ada jaminan, bisnis ini (katanya) didasarkan atas rasa saling percaya di
antara member. Suatu hal yang tentu tidak mudah karena para member sendiri
belum tentu saling kenal. Sistim jual beli poin diistilahkan Provide Help
(‘Membantu’) saat join /membeli poin dan Get Help (Minta Bantuan) saat menjual
poin alias menarik dana.
Jadi
MMM bukanlah investasi
apalagi bisnis, bukan pula perusahaan, melainkan money game
semata (jika Anda tidak mau menyebutnya arisan berantai). Dari segi legalitas,
tidak punya badan hukum, tidak punya kantor cabang, tidak punya
penanggung-jawab. So, bila terjadi sesuatu, Anda tidak bisa menuntut
siapa-siapa, karena Anda telah memasuki bisnis “aku percaya saja” dengan
kerelaaan sendiri.
Resiko
terbesar bagi partisipan MMM adalah bila jumlah penarikan dana (Get Help) lebih
besar dari dana yang disetor oleh mereka yang baru bergabung. Sistem boleh saja
meminta Get Help, tetapi jika tidak ada yang Provide Help, duitnya dari mana?
Ini bukan bisnis, apalagi investasi. Partisipan juga tidak bisa menuntut
diapa-siapa, termasuk yang mengajaknya bergabung. Resiko ditangan sendiri.
Karenanya
di website MMM sudah ditegaskan bahwa: MMM
sangat beresiko. Anda bisa kehilangan semua uang Anda.
Sayangnya
peringatan tersebut disampaikan dalam bahasa Inggris, sehingga tidak semua
orang mengetahuinya. Atau meski tahu, biasanya tidak dihiraukan, sebagaimana
peringatan bahaya di bungkus rokok. Sudah tahu berbahaya tetapi tetap
dinikmati. Berbagai media jug amemperingatkan masyarakat untuk berhati-hati,
tetapi keputusan tetap di tangan masyarakat sendiri (baca juga ulasan Kontan: Hati-hati Skema Haram Asing Merambah
Indonesia atau Apa Kata Mereka tentang MMM di Indonesia?).
Siapa
Yang di untungkan ?
Transfer
antar member yang saling tidak kenal, sebetulnya merupakan kelemahan MMM,
sekaligus peluang bagi kroni MMM untuk mengeruk keuntungan. Seperti diketahui
umum bahwa sistem ini diatur secara pribadi oleh Mavrodi. Demikian pula
mekanisme kemana uang akan ditransfer oleh para member baru ataupun member lama
yang melakukan PH kembali, semua diatur secara terpusat. Para member tidak
pernah tahu siapa sebetulnya yan gmereka kirimi uang. Yang jelas Tuan Mavrodi
bebas mengatur sistem dan mengarahkan transfer ke rekening jaringan para
kroninya yang menggurita di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Dengan
demikian yang paling diuntungkan adalah jaringan Tuan Mavrodi beserta para
pimpinan-pimpinan MMM asal Rusia di puncak piramida, lalu menyusul
manajer-manajer di masing-masing negara dan kota, serta para upline yang rajin
menghubungi Anda untuk menjadi member. Makanya tidak heran bila semakin banyak
orang Rusia yang datang “memotivasi” supaya banyak yang gabung MMM. Para
manajer lokal pun makin rajin cari member baru untuk menyetor dana di bawah
sana, karena hanya dengan cara demikian, pimpinan, para leader dan manajer MMM
yakin bisa melakukan penarikan dana dengan dalih Get Help.
Dalam
skala lebih luas, bisnis ponzi ini merupakan penarikan dana masif,
besar-besaran ke luar negeri dan ajang pencucian uang (money laundering). Silahkan dikembangkan
sendiri, kira-kira negara-negara mana yang paling mendapat untung dari aliran
dana ini. Biasanya Indonesia hanyalah menjadi pasar alias korban dan penyumbang
bagi negara lain. Sangat jarang Indonesia menjadi leader dalam skema-skema
tipuan, bahkan di kawasan Asean sekalipun. Tetapi yang jelas para pelaku dari
luar negeri mentarget potensi jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan
income yang semakin naik, tetapi masih mudah diperdaya karena kurangnya edukasi
serta ketiadaan peraturan yang memadai.
Lalu
sampai kapan MMM ini akan berlangsung? Namanya juga ponzi alias skema piramida, selama masih ada member-member
baru yang mendaftar ke sistem orang-orang yang ada di atasnya masih tetap
mengharap dapat menarik dana (Get Help). MMM dapat sepanjang jumlah dana yang
disetor (Provide Help) lebih besar dari dana yang ditarik member (Get Help).
Jika kondisinya berbalik, lebih banyak member yang menarik dana dibanding
member yang bergabung maka sistem MMM tidak akan berjalan. Dalam kondisi
tersebut MMM bisa saja berdalih restart
system, atau memperlama waktu tunggu untuk penarikan. Jika kondisi
GH tetap lebih besar dari PH dalam waktu lama, bisa saja MMM bubar.
Tanda-tandanya bisa terlihat dari server yang kadang error, waktu GH yang makin
lama atau penurunan janji bonus. Intinya, bagaimana caranya agar member susah
melakukan penarikan dana (GH).
Akan
tetapi walaupun MMM bubar, tidak tertutup kemungkinan akan muncul lagi dalam
nama atau gaya baru. MMM tiruan saat ini mulai maak bukan?
Berkaca
dari kasus-kasus
money game selama ini, maka para pimpinan MMM tidak akan rugi sedikit pun
kalau MMM tutup karena mereka telah mengeruk keuntungan 30% tiap bulan selama
bertahun-tahun dari uang yang disetorkan oleh para member yang masuk
belakangan.
Itulah
cara kerja ponzi sejati, bukan bisnis bukan investasi, tetapi hanyalah aktivitas
kirim-kiriman uang antar partisipan semata. (/SDh)
(Setiap review Howmoneyindonesia.com terbuka terhadap masukan,
kiritik atau pendapat yang berbeda. Silahkan sampaikan pendapat Anda kepada
kami melalui kolom komentar di bawah ini atau hubungi kami. Terima kasih.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar