Entri Populer

Jumat, 29 Agustus 2014

Pelangi Di Nusa Laut

SEKILAS AKADEMI ANGKATAN LAUT

VIDEO LATIHAN KOPASSUS SIAP TEMPUR Prajurit Super Indonesia Berjiwa Kors...

Kopassus, Pasukan Elite Disegani di Dunia

Mana Suka Siaran Niaga, Indonesian TV Adv in 1980s (PART-2)

RCTI Idents 1990-2011

Siaran Berita TVRI Jadul, Minggu, 21 Maret 1982

PIDATO LENGKAP SUKARNO TH 1963 .. MAU DENGER? donlot aja ..

Pelantikan Soekarno sebagai Presiden

Dokumentasi Suasana Jakarta 1970

RAMALAN "NOTO BAGASKORO" TENTANG PRESIDEN KETUJUH MENGARAH KUAT PADA JOK...

Kamis, 28 Agustus 2014

Arti Sahabat


 

Bukankah kami telah memberinya sepasang mata...dan menunjukkan kepadanya dua jalan.(QS. Al-Balad, (90):8,10)
 
 Semua manusia mencari teman sejati. Mereka mencari orang untuk berbagi kebahagiaandengan mereka, orang yangbersediamembantu di saat mereka mengalami kesulitan, yang menunjukkan jalan keluar pada merekaketika mereka tidak sanggup menemukan apapun,yang bersedia mencintai mereka di setiap keadaan, yang setia, melindungi,menyikapikesalahan-kesalahan yang mereka perbuat dengan lemah lembut, danyang tidak akan meninggalkan mereka baik ketika mereka sedangsakit,sehat maupun ketika telah mencapai usia tua.
Akan tetapi, terdapat dua jalan yang dapat dipilih seseorang dalam mendapatkan teman yang demikian. Yang pertama adalah jalan dari Yang Pengasih, sebuah ketetapan nilai moral (akhlâq) Al-Qur’ân yang dipilih oleh mmu’minkarena ridhâ Allah. Sedangkan jalan yanglainadalah cara berteman yang didasari pada kepentingan dan keuntungan duniawi. Dalam artikel ini, kita akan melihat alasan-alasan yang mendasari dua kepentingan tersebut, menjelaskan perbedaan-perbedaan antara ikatan pertemanan yang kuat diantara mu’mindan non mu’minyang hanya didasarkan pada kepentingan duniawi.
Pertemanan yang menambatkan kepentingan pada nilai moral: agar menjadi teman yang sejati, seseorang harus mencintai orang lain semata-matademi nilai moral yang sepantasnya. Inilah sebuah bentuk ketakutan dan kecintaan, keyakinan, keikhlasan, dan ketaqwaan seseorang kepada Allah. Di atas nilai luhur inilah pertemanan itu kekal dan akan mencapai karakter yang kuat.
Pertemanan yang abadi: tak dapat dipungkiri bahwa teman sejatidimana setiap orangmerasa membutuhkan dan mencarinya merupakan sebuahanugrah yang sangat besar. Teman sejati adalah seseorang yang akan hadir baik disaatsenangmaupun susah, yang mengharapkan hal yang sama untuk temannya sebagaimana yang ia harapkan untuk dirinya, yang menginginkan temannya merasa bahagiaseperti halnya yang ia inginkan untuk dirinya. Dialah orang yang menghindari perasaan-perasaanseperti iri; intoleran; dan permusuhan;yang mencintai orang lain dengan tulus dan selalu menginginkan yang terbaik untuknya.
Pertemanan yang diarahkan pada hari akhirat: prasyarat menjadi teman yang sejati adalah dengan mengarahkan kebahagiaan orang lain di dunia maupun di akhirat. Satu sifat penting dari pertemanan ini adalah berkata dengan jujur dan terbuka, memberitahu kekeliruan keyakinan orang lain, dan dengan penuh kasih sayang menunjukkan cara untuk memperbaikinya. Hanya teman sejati yang benar-benar mencintai orang lainlah yang dapat melakukan ini.
Pertemanan yang didasari rasa cinta dan hormat: di sebuah lingkungan di mana orang hidup dengan moralitas Qur’âni, serta takut dan yakin pada Allah adalah nilai-nilai yang dengannya orang dapat benar-benar merasakan cinta dan hormat terhadap sesama. Cinta, kepercayaan dan kesetiaan yang dirasakan orang mu’min terhadap sesama dibentuk sepenuhnya menurut ikhtiar yang mereka lakukan di jalan Allah. Seorang mu’min yang menggunakan apa yang dimilikinya untuk kebaikan hanya karena ridha Allah dan menjalankannya dengan teguh, maka ia akan mendapatkan cinta saudara-saudara Muslim dan ia telah membuat contoh yang baik bagi saudara-saudaranya. Kesetiaan yang kuat di antara mereka akan meningkatkan cinta, pengabdian, dan kepercayaan yangmereka rasakansatu sama lain. Oleh karena itu, jika pertemanan dan kedekatan itu dibangun diatas ketakutan dan keyakinan orang pada Allah dan berada pada moral yang tepat, maka perubahan fisik–yang disebabkan oleh penyakit atau usiatidak akan mempengaruhinya. Sebaliknya, justru kasih dan sayangyang lebih besarlah yang akan dirasakan orang mu’min.
Pertemanan yang didasari kejujuran: kejujuran yang disertai ketulusan dan keikhlasan bermakna apa yang ada di luar diri seseorang (zhâhir) sama seperti apa yang ada di dalam dirinya (bâthin), sebuah cerminan dari apa yang ia rasakan dan alami di dalam hatinya. Maksudnya adalah berlaku ikhlas, terbuka dan jujur, mengungkapkan karakter seseorang yang sesungguhnya tanpa menyembunyikan pikiran dan perasaan yang sebenarnya, tidak menghitung apa yang telah diperbuat, atau mencoba tampil beda dari apa yang sebelumnya. Menurut nilai moral Al-Qur’ân, seseorang itu bernilai karena upaya untuk meningkatkan kejujurannya, dan teman serta orang-orang tercintanya mencintainya karena mereka tahu bahwa ia ia tulus terhadap mereka.
“Temanmu (penolongmu) hanyalah Allah, RasulNya, dan orang-orang yang beriman, yang melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat, seraya tunduk (pada Allah).” (QS. Al-Mâ’idah, (5):55)
Pertemanan yang diganjari kesendirian: hal ini terjadi pada orang-orang karena mereka gagal memetik nilai moral dalam Al-Qur’ân atau pedoman mereka, sehingga–meskipun mereka merindukannya–mereka tidak pernah dapat menemukan teman sejati. Itulah sebabnya seringkali mereka berkata “saya sangat kesepian,” “saya tidak memiliki teman di dunia ini,” atau “mereka telah meninggalkanku sendiri, jadi mereka hanyalah teman sesaat.”
Pertemanan yang berdasarkan pada kedudukan dan martabat: pertemanan yang dibangun di atas nilai-nilai seperti kekayaan, keindahan penampilan, martabat, dan kedudukan atau status sosial tidak akan pernah bertahan lama. Karena kelak terdapat perubahan pada nilai-nilai tersebut, sehingga pertemanan pun berakhir. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki cara pandang demikian, kemudian ia mau berteman dengan seseorang karena ia begitu menarik dan mengesankan, secepatnya akan kehilangan hal tersebut ketika mereka–misalnya–cacat sehingga tak dapat dikenal, miskin, dan tak berdaya karena sebuah musibah.
Pertemanan yang didasari persaingan: orang yang memandang orang lain sebagai pesaing atau musuh, biasanya hanya mengatakan kesalahan-kesalahan orang lain. Karena biasanya mereka tidak ingin orang lain lebih baik dari dirinya, atau bahkan jika melihat ada kekurangan, mereka akan bersikap tidak jujur, tanpa khawatir hal ini akan merusak pertemanan, dan berkata, seperti, “kau orang yang sangat baik,” atau “kami mencintaimu apa adanya.”
Pertemanan yang didasari kepentingan diri sendiri: orang yang hidup mengikuti kepentingan diri sendiri banyak mengalami fluktuasi psikologis selama masa hidupnya. Ia mungkin akan memudarkan keatraktifannya, jiwa mudanya, kesehatannya, dan kekayaannya. Ia melihat bahwa orang-orang yang pernah dibayangkan menjadi temannya ternyata tidak begitu memberikan arti ketika ia mulai lemah dan menua. Mereka, yang semula begitu dekat dan janji saling setia di saat-saat senang, menjadi begitu jauh sehingga tidak ingin lagi saling bicara atau bahkan mengenal satu sama lain. Mereka menganggap tidak ada lagi yang perlu dibagi, yang harus memberi nasihat, yang dapat dijadikan tempat untuk meminta pertolongan atau menaruh kepercayaan. Ia baru menyadari bahwa mereka yang ia anggap sebagai teman terdekat saya, ternyata meletakkan kepentingan pribadi di atas kepentingan pertemanan mereka.
Pertemanan yang dikuasai oleh kegelisahan: mustahil bagi orang yang tidak hidup di atas nilai moral (akhlâq) Al-Qur’ân dapat merasakan cinta sejati, hormat atau percaya terhadap sesama–yang di saat bersamaan–merisaukan kekurangan atau kelemahan moral masing-masing. Mustahil dapat benar-benar mencintai dan menghormati seseorang apabila ia mengetahui bahwa mereka itu berbohong dan munafik, memanfaatkan orang lain demi kepentingan mereka sendiri. Seseorang akan sadar bahwa meskipun ia berkata dialah teman terdekat mereka, ia sebenarnya bersikap dengan cara yang sama terhadapnya juga.
“Dan (ingatlah) hari ketika orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “wahai kiranya dulu aku mengambil jalan bersama-sama Rasul! Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari al-Qur’ân setelah al-Qur’ân itu datang padaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.”(QS. Al-Furqan, (25):27-29)

Tentang MMM



Tentang MMM
Bagi Anda penggemar facebook mungkin Anda telah mendapat tawaran bisnis dari teman atau friend baru berupa cewek cantik berwajah Eropa Timur. Bisnis baru tersebut bernama MMM (Mavrodi Mondial MoneyBox), sebuah ‘peluang bisnis’ hasil kreasi seseorang bernama Sergey Mavrodi asal Rusia. Belakangan, sudah banyak “manajer-manajer” MMM lokal yang juga aktif menjaring member baru masuk MMM. Anda sudah diprospek juga?
Artikel terkait: Sejarah Asal-usul MMM
Hmmm,…namanya juga peluang investasi, tawaran yang disampaikan pastinya cukup menarik. Anda tidak perlu membeli produk sebagaimana bisnis Multi Level Marketing (MLM) tetapi cukup menanamkan sejumlah uang untuk (katanya) ‘membantu’ orang lain. Bunga yang ditawarkan tidak tanggung-tanggung: 30% dalam tempo 1 bulan!
Wow, tawaran yang menggiurkan. Apalagi MMM mengklaim telah merekrut jutaan orang sedunia sebagai member. Berbagai jadwal seminar termasuk di Indonesia disampaikan lewat website mereka. Untuk memuluskan aksinya, MMM memutarbalik fakta dan menghujat sistim bank yang ada saat ini. Anehnya, mereka tetap menggunakan bank sebagai media transfer dan penyimpanan uang.
Metode money game yang ditawarkan MMM tidak ada bedanya dengan yang sudah-sudah. Mereka hanya berganti istilah, seolah peluang investasi baru, tetapi pada dasarnya sama saja dengan aneka kisah-kisah money game sebelumnya.
Cara Kerja MMM: Darimana Datangnya Bonus?
MMM jelas bukanlah bisnis investasi. MMM juga tidaklah memiliki bisnis atau sumber penghasilan. Pasalnya tidak sedikit member MMM yang menjelaskan bahwa MMM memiliki sumber penghasilan dari iklan ataupun sistim mavro dsb. Sekali lagi MMM tidak memiliki investasi atau bisnis tertentu. Lalu apa sih yang disebut bonus 30% itu?
Setiap member bergabung dengan sistem MMM bukan karena proses jual-beli sesuatu, tetapi semata menyetor uang dengan dalil membantu orang lain (Provide Help), tetapi berharap pada bulan berikutnya mendapat balasan (Get Help) 30% lebih besar bantuan yang diberikan sebelumnya. MMM tidaklah menginvestasikan duit nasabah ataupun mendapatkan penghasilan dari iklan apapun. Semuanya murni kegiatan kirim-kiriman duit antar anggota MMM.
Setelah uang disetor misalnya oleh si A sebesar Rp 100 ribu, maka sistim akan mengatur sedemikian sehingga periode waktu tertentu akan muncul permintaan bantuan Get Help untuk A sebesar Rp130 ribu (30% lebih besar). Nah, disaat itu, jika ada orang yang ingin mendaftar (Provide Help), atau bisa juga member lama yang ingin menyetor duit kembali, misalnya si B, maka B akan mentransfer ke A sebesar Rp130 ribu. A dan B bisa saja tidak saling kenal dan berada di tempat yang sangat berbeda.
Seandainya si B sebetulnya punya Rp500 ribu untuk bergabung ke MMM, maka B bisa mengirim uang ke beberapa rekening sekaligus, sesuai dengan posisi Get Help yang diminta oleh sistem. Lalu sekarang giliran si B berharap ada member lain yang akan bergabung sebulan setelahnya, dan mentransfer kepadanya dana sebesar Rp130 ribu (dana pokok yang ia tanamkan + 30%).
Si A setelah menerima transferan, merasa menerima bonus dari bisnis MMM. Padahal yang disebut “bonus” 30% itu bukan dari mana-mana, bukan dari investasi, atau jualan iklan melainkan dari member lama atau calon member MMM yang menaruh duitnya sebesar permintaan bantuan (Get Help) yang diatur oleh sistem. 
Dalam jangka waktu tertentu, skema money game ponzi seperti ini terlihat menguntungkan. Apalagi bila para upline (manajer) dan member-member yang pernah mendapat bonus, rajin memperlihatkan bonus-bonusnya untuk menarik lebih banyak member. Selain bonus yang 30% tadi, member yang bisa menarik member lainnya dapat bonus lagi. Asli ponzi sejati.
Perbedaannya dengan arisan berantai biasa adalah dalam sistem MMM proses setor-menyetor duit dilakukan antara member yang tidak saling kenal. Semua diatur secara acak oleh sistem.
Dalam menjaring member, tidak jarang member MMM menjelekkan sistem keuangan yang ada seperti bank, asuransi, dsb. Partisipan MMM meyakini bahwa bank dan institusi keuangan lainnya pada dasarna juga merupakan skema piramida alias ponzi. Dimata mereka, sistim keuangan yang ada saat ini sangat buruk, sehingga MMM merupakan jalan keluarnya. Namun pada kenyataannya, mereka masih menggunakan bank untuk melakukan transaksi transfer maupun menyimpan dana mereka.
Lalu mengapa para leader MMM getol mencari member baru?
Ini bukan hal yang baru. Namanya juga ponsi, arisan berantai, skema piramida atau istilah money game lainnya, upline atau leader akan selalu mendapat bonus atas setiap member baru yang berhasil diajak bergabung ke MMM. Di level paling bawah, setiap bonusnya adalah 10% dari setoran member baru. Makin ke atas persennya makin kecil, tetapi secara jumlah bisa makin besar karena jumlah member di bawahnya juga lebih banyak.
Di puncak piramida ada Sergey Mavrodi sang pendiri MMM yang tentu saja memperoleh bonus terbesar. Di Indonesia ada Robertus Julyanto yang dikenal sebagai leader utama di bantu leader-leader cabang yang sangat aktif mencari member-member baru.
Duit Member Tidak Dijamin
Dalam website atau video-video yang ditayangkan oleh MMM, secara gamblang dijelaskan bahwa MMM tidaklah melakukan investasi atau memutar uang tersebut dalam suatu industri atau bisnis tertentu. Uang yang dibayarkan kepada member semata-mata berasal dari member yang menyetor sebelumnya. Betul-betul murni money game atau phonzi (baca juga: Ponzi/Skema Piramida, Akar Utama Penipuan Investasi/Bisnis).
Karena tidak ada jaminan, bisnis ini (katanya) didasarkan atas rasa saling percaya di antara member. Suatu hal yang tentu tidak mudah karena para member sendiri belum tentu saling kenal. Sistim jual beli poin diistilahkan Provide Help (‘Membantu’) saat join /membeli poin dan Get Help (Minta Bantuan) saat menjual poin alias menarik dana.
Jadi MMM bukanlah investasi apalagi bisnis, bukan pula perusahaan, melainkan money game semata (jika Anda tidak mau menyebutnya arisan berantai). Dari segi legalitas, tidak punya badan hukum, tidak punya kantor cabang, tidak punya penanggung-jawab. So, bila terjadi sesuatu, Anda tidak bisa menuntut siapa-siapa, karena Anda telah memasuki bisnis “aku percaya saja” dengan kerelaaan sendiri.
Resiko terbesar bagi partisipan MMM adalah bila jumlah penarikan dana (Get Help) lebih besar dari dana yang disetor oleh mereka yang baru bergabung. Sistem boleh saja meminta Get Help, tetapi jika tidak ada yang Provide Help, duitnya dari mana? Ini bukan bisnis, apalagi investasi. Partisipan juga tidak bisa menuntut diapa-siapa, termasuk yang mengajaknya bergabung. Resiko ditangan sendiri.
Karenanya di website MMM sudah ditegaskan bahwa: MMM sangat beresiko. Anda bisa kehilangan semua uang Anda.
Sayangnya peringatan tersebut disampaikan dalam bahasa Inggris, sehingga tidak semua orang mengetahuinya. Atau meski tahu, biasanya tidak dihiraukan, sebagaimana peringatan bahaya di bungkus rokok. Sudah tahu berbahaya tetapi tetap dinikmati. Berbagai media jug amemperingatkan masyarakat untuk berhati-hati, tetapi keputusan tetap di tangan masyarakat sendiri (baca juga ulasan Kontan: Hati-hati Skema Haram Asing Merambah Indonesia atau Apa Kata Mereka tentang MMM di Indonesia?). 



Siapa Yang di untungkan ?
Transfer antar member yang saling tidak kenal, sebetulnya merupakan kelemahan MMM, sekaligus peluang bagi kroni MMM untuk mengeruk keuntungan. Seperti diketahui umum bahwa sistem ini diatur secara pribadi oleh Mavrodi. Demikian pula mekanisme kemana uang akan ditransfer oleh para member baru ataupun member lama yang melakukan PH kembali, semua diatur secara terpusat. Para member tidak pernah tahu siapa sebetulnya yan gmereka kirimi uang. Yang jelas Tuan Mavrodi bebas mengatur sistem dan mengarahkan transfer ke rekening jaringan para kroninya yang menggurita di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Dengan demikian yang paling diuntungkan adalah jaringan Tuan Mavrodi beserta para pimpinan-pimpinan MMM asal Rusia di puncak piramida, lalu menyusul manajer-manajer di masing-masing negara dan kota, serta para upline yang rajin menghubungi Anda untuk menjadi member. Makanya tidak heran bila semakin banyak orang Rusia yang datang “memotivasi” supaya banyak yang gabung MMM. Para manajer lokal pun makin rajin cari member baru untuk menyetor dana di bawah sana, karena hanya dengan cara demikian, pimpinan, para leader dan manajer MMM yakin bisa melakukan penarikan dana dengan dalih Get Help.
Dalam skala lebih luas, bisnis ponzi ini merupakan penarikan dana masif, besar-besaran ke luar negeri dan ajang pencucian uang (money laundering). Silahkan dikembangkan sendiri, kira-kira negara-negara mana yang paling mendapat untung dari aliran dana ini. Biasanya Indonesia hanyalah menjadi pasar alias korban dan penyumbang bagi negara lain. Sangat jarang Indonesia menjadi leader dalam skema-skema tipuan, bahkan di kawasan Asean sekalipun. Tetapi yang jelas para pelaku dari luar negeri mentarget potensi jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan income yang semakin naik, tetapi masih mudah diperdaya karena kurangnya edukasi serta ketiadaan peraturan yang memadai.
Lalu sampai kapan MMM ini akan berlangsung? Namanya juga ponzi alias skema piramida, selama masih ada member-member baru yang mendaftar ke sistem orang-orang yang ada di atasnya masih tetap mengharap dapat menarik dana (Get Help). MMM dapat sepanjang jumlah dana yang disetor (Provide Help) lebih besar dari dana yang ditarik member (Get Help). Jika kondisinya berbalik, lebih banyak member yang menarik dana dibanding member yang bergabung maka sistem MMM tidak akan berjalan. Dalam kondisi tersebut MMM bisa saja berdalih restart system, atau memperlama waktu tunggu untuk penarikan. Jika kondisi GH tetap lebih besar dari PH dalam waktu lama, bisa saja MMM bubar. Tanda-tandanya bisa terlihat dari server yang kadang error, waktu GH yang makin lama atau penurunan janji bonus. Intinya, bagaimana caranya agar member susah melakukan penarikan dana (GH).
Akan tetapi walaupun MMM bubar, tidak tertutup kemungkinan akan muncul lagi dalam nama atau gaya baru. MMM tiruan saat ini mulai maak bukan?
Berkaca dari kasus-kasus money game selama ini, maka para pimpinan MMM tidak akan rugi sedikit pun kalau MMM tutup karena mereka telah mengeruk keuntungan 30% tiap bulan selama bertahun-tahun dari uang yang disetorkan oleh para member yang masuk belakangan.
Itulah cara kerja ponzi sejati, bukan bisnis bukan investasi, tetapi hanyalah aktivitas kirim-kiriman uang antar partisipan semata.  (/SDh)
(Setiap review Howmoneyindonesia.com terbuka terhadap masukan, kiritik atau pendapat yang berbeda. Silahkan sampaikan pendapat Anda kepada kami melalui kolom komentar di bawah ini atau hubungi kami. Terima kasih.