Entri Populer

Kamis, 28 Agustus 2014

Tentang MMM



Tentang MMM
Bagi Anda penggemar facebook mungkin Anda telah mendapat tawaran bisnis dari teman atau friend baru berupa cewek cantik berwajah Eropa Timur. Bisnis baru tersebut bernama MMM (Mavrodi Mondial MoneyBox), sebuah ‘peluang bisnis’ hasil kreasi seseorang bernama Sergey Mavrodi asal Rusia. Belakangan, sudah banyak “manajer-manajer” MMM lokal yang juga aktif menjaring member baru masuk MMM. Anda sudah diprospek juga?
Artikel terkait: Sejarah Asal-usul MMM
Hmmm,…namanya juga peluang investasi, tawaran yang disampaikan pastinya cukup menarik. Anda tidak perlu membeli produk sebagaimana bisnis Multi Level Marketing (MLM) tetapi cukup menanamkan sejumlah uang untuk (katanya) ‘membantu’ orang lain. Bunga yang ditawarkan tidak tanggung-tanggung: 30% dalam tempo 1 bulan!
Wow, tawaran yang menggiurkan. Apalagi MMM mengklaim telah merekrut jutaan orang sedunia sebagai member. Berbagai jadwal seminar termasuk di Indonesia disampaikan lewat website mereka. Untuk memuluskan aksinya, MMM memutarbalik fakta dan menghujat sistim bank yang ada saat ini. Anehnya, mereka tetap menggunakan bank sebagai media transfer dan penyimpanan uang.
Metode money game yang ditawarkan MMM tidak ada bedanya dengan yang sudah-sudah. Mereka hanya berganti istilah, seolah peluang investasi baru, tetapi pada dasarnya sama saja dengan aneka kisah-kisah money game sebelumnya.
Cara Kerja MMM: Darimana Datangnya Bonus?
MMM jelas bukanlah bisnis investasi. MMM juga tidaklah memiliki bisnis atau sumber penghasilan. Pasalnya tidak sedikit member MMM yang menjelaskan bahwa MMM memiliki sumber penghasilan dari iklan ataupun sistim mavro dsb. Sekali lagi MMM tidak memiliki investasi atau bisnis tertentu. Lalu apa sih yang disebut bonus 30% itu?
Setiap member bergabung dengan sistem MMM bukan karena proses jual-beli sesuatu, tetapi semata menyetor uang dengan dalil membantu orang lain (Provide Help), tetapi berharap pada bulan berikutnya mendapat balasan (Get Help) 30% lebih besar bantuan yang diberikan sebelumnya. MMM tidaklah menginvestasikan duit nasabah ataupun mendapatkan penghasilan dari iklan apapun. Semuanya murni kegiatan kirim-kiriman duit antar anggota MMM.
Setelah uang disetor misalnya oleh si A sebesar Rp 100 ribu, maka sistim akan mengatur sedemikian sehingga periode waktu tertentu akan muncul permintaan bantuan Get Help untuk A sebesar Rp130 ribu (30% lebih besar). Nah, disaat itu, jika ada orang yang ingin mendaftar (Provide Help), atau bisa juga member lama yang ingin menyetor duit kembali, misalnya si B, maka B akan mentransfer ke A sebesar Rp130 ribu. A dan B bisa saja tidak saling kenal dan berada di tempat yang sangat berbeda.
Seandainya si B sebetulnya punya Rp500 ribu untuk bergabung ke MMM, maka B bisa mengirim uang ke beberapa rekening sekaligus, sesuai dengan posisi Get Help yang diminta oleh sistem. Lalu sekarang giliran si B berharap ada member lain yang akan bergabung sebulan setelahnya, dan mentransfer kepadanya dana sebesar Rp130 ribu (dana pokok yang ia tanamkan + 30%).
Si A setelah menerima transferan, merasa menerima bonus dari bisnis MMM. Padahal yang disebut “bonus” 30% itu bukan dari mana-mana, bukan dari investasi, atau jualan iklan melainkan dari member lama atau calon member MMM yang menaruh duitnya sebesar permintaan bantuan (Get Help) yang diatur oleh sistem. 
Dalam jangka waktu tertentu, skema money game ponzi seperti ini terlihat menguntungkan. Apalagi bila para upline (manajer) dan member-member yang pernah mendapat bonus, rajin memperlihatkan bonus-bonusnya untuk menarik lebih banyak member. Selain bonus yang 30% tadi, member yang bisa menarik member lainnya dapat bonus lagi. Asli ponzi sejati.
Perbedaannya dengan arisan berantai biasa adalah dalam sistem MMM proses setor-menyetor duit dilakukan antara member yang tidak saling kenal. Semua diatur secara acak oleh sistem.
Dalam menjaring member, tidak jarang member MMM menjelekkan sistem keuangan yang ada seperti bank, asuransi, dsb. Partisipan MMM meyakini bahwa bank dan institusi keuangan lainnya pada dasarna juga merupakan skema piramida alias ponzi. Dimata mereka, sistim keuangan yang ada saat ini sangat buruk, sehingga MMM merupakan jalan keluarnya. Namun pada kenyataannya, mereka masih menggunakan bank untuk melakukan transaksi transfer maupun menyimpan dana mereka.
Lalu mengapa para leader MMM getol mencari member baru?
Ini bukan hal yang baru. Namanya juga ponsi, arisan berantai, skema piramida atau istilah money game lainnya, upline atau leader akan selalu mendapat bonus atas setiap member baru yang berhasil diajak bergabung ke MMM. Di level paling bawah, setiap bonusnya adalah 10% dari setoran member baru. Makin ke atas persennya makin kecil, tetapi secara jumlah bisa makin besar karena jumlah member di bawahnya juga lebih banyak.
Di puncak piramida ada Sergey Mavrodi sang pendiri MMM yang tentu saja memperoleh bonus terbesar. Di Indonesia ada Robertus Julyanto yang dikenal sebagai leader utama di bantu leader-leader cabang yang sangat aktif mencari member-member baru.
Duit Member Tidak Dijamin
Dalam website atau video-video yang ditayangkan oleh MMM, secara gamblang dijelaskan bahwa MMM tidaklah melakukan investasi atau memutar uang tersebut dalam suatu industri atau bisnis tertentu. Uang yang dibayarkan kepada member semata-mata berasal dari member yang menyetor sebelumnya. Betul-betul murni money game atau phonzi (baca juga: Ponzi/Skema Piramida, Akar Utama Penipuan Investasi/Bisnis).
Karena tidak ada jaminan, bisnis ini (katanya) didasarkan atas rasa saling percaya di antara member. Suatu hal yang tentu tidak mudah karena para member sendiri belum tentu saling kenal. Sistim jual beli poin diistilahkan Provide Help (‘Membantu’) saat join /membeli poin dan Get Help (Minta Bantuan) saat menjual poin alias menarik dana.
Jadi MMM bukanlah investasi apalagi bisnis, bukan pula perusahaan, melainkan money game semata (jika Anda tidak mau menyebutnya arisan berantai). Dari segi legalitas, tidak punya badan hukum, tidak punya kantor cabang, tidak punya penanggung-jawab. So, bila terjadi sesuatu, Anda tidak bisa menuntut siapa-siapa, karena Anda telah memasuki bisnis “aku percaya saja” dengan kerelaaan sendiri.
Resiko terbesar bagi partisipan MMM adalah bila jumlah penarikan dana (Get Help) lebih besar dari dana yang disetor oleh mereka yang baru bergabung. Sistem boleh saja meminta Get Help, tetapi jika tidak ada yang Provide Help, duitnya dari mana? Ini bukan bisnis, apalagi investasi. Partisipan juga tidak bisa menuntut diapa-siapa, termasuk yang mengajaknya bergabung. Resiko ditangan sendiri.
Karenanya di website MMM sudah ditegaskan bahwa: MMM sangat beresiko. Anda bisa kehilangan semua uang Anda.
Sayangnya peringatan tersebut disampaikan dalam bahasa Inggris, sehingga tidak semua orang mengetahuinya. Atau meski tahu, biasanya tidak dihiraukan, sebagaimana peringatan bahaya di bungkus rokok. Sudah tahu berbahaya tetapi tetap dinikmati. Berbagai media jug amemperingatkan masyarakat untuk berhati-hati, tetapi keputusan tetap di tangan masyarakat sendiri (baca juga ulasan Kontan: Hati-hati Skema Haram Asing Merambah Indonesia atau Apa Kata Mereka tentang MMM di Indonesia?). 



Siapa Yang di untungkan ?
Transfer antar member yang saling tidak kenal, sebetulnya merupakan kelemahan MMM, sekaligus peluang bagi kroni MMM untuk mengeruk keuntungan. Seperti diketahui umum bahwa sistem ini diatur secara pribadi oleh Mavrodi. Demikian pula mekanisme kemana uang akan ditransfer oleh para member baru ataupun member lama yang melakukan PH kembali, semua diatur secara terpusat. Para member tidak pernah tahu siapa sebetulnya yan gmereka kirimi uang. Yang jelas Tuan Mavrodi bebas mengatur sistem dan mengarahkan transfer ke rekening jaringan para kroninya yang menggurita di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Dengan demikian yang paling diuntungkan adalah jaringan Tuan Mavrodi beserta para pimpinan-pimpinan MMM asal Rusia di puncak piramida, lalu menyusul manajer-manajer di masing-masing negara dan kota, serta para upline yang rajin menghubungi Anda untuk menjadi member. Makanya tidak heran bila semakin banyak orang Rusia yang datang “memotivasi” supaya banyak yang gabung MMM. Para manajer lokal pun makin rajin cari member baru untuk menyetor dana di bawah sana, karena hanya dengan cara demikian, pimpinan, para leader dan manajer MMM yakin bisa melakukan penarikan dana dengan dalih Get Help.
Dalam skala lebih luas, bisnis ponzi ini merupakan penarikan dana masif, besar-besaran ke luar negeri dan ajang pencucian uang (money laundering). Silahkan dikembangkan sendiri, kira-kira negara-negara mana yang paling mendapat untung dari aliran dana ini. Biasanya Indonesia hanyalah menjadi pasar alias korban dan penyumbang bagi negara lain. Sangat jarang Indonesia menjadi leader dalam skema-skema tipuan, bahkan di kawasan Asean sekalipun. Tetapi yang jelas para pelaku dari luar negeri mentarget potensi jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan income yang semakin naik, tetapi masih mudah diperdaya karena kurangnya edukasi serta ketiadaan peraturan yang memadai.
Lalu sampai kapan MMM ini akan berlangsung? Namanya juga ponzi alias skema piramida, selama masih ada member-member baru yang mendaftar ke sistem orang-orang yang ada di atasnya masih tetap mengharap dapat menarik dana (Get Help). MMM dapat sepanjang jumlah dana yang disetor (Provide Help) lebih besar dari dana yang ditarik member (Get Help). Jika kondisinya berbalik, lebih banyak member yang menarik dana dibanding member yang bergabung maka sistem MMM tidak akan berjalan. Dalam kondisi tersebut MMM bisa saja berdalih restart system, atau memperlama waktu tunggu untuk penarikan. Jika kondisi GH tetap lebih besar dari PH dalam waktu lama, bisa saja MMM bubar. Tanda-tandanya bisa terlihat dari server yang kadang error, waktu GH yang makin lama atau penurunan janji bonus. Intinya, bagaimana caranya agar member susah melakukan penarikan dana (GH).
Akan tetapi walaupun MMM bubar, tidak tertutup kemungkinan akan muncul lagi dalam nama atau gaya baru. MMM tiruan saat ini mulai maak bukan?
Berkaca dari kasus-kasus money game selama ini, maka para pimpinan MMM tidak akan rugi sedikit pun kalau MMM tutup karena mereka telah mengeruk keuntungan 30% tiap bulan selama bertahun-tahun dari uang yang disetorkan oleh para member yang masuk belakangan.
Itulah cara kerja ponzi sejati, bukan bisnis bukan investasi, tetapi hanyalah aktivitas kirim-kiriman uang antar partisipan semata.  (/SDh)
(Setiap review Howmoneyindonesia.com terbuka terhadap masukan, kiritik atau pendapat yang berbeda. Silahkan sampaikan pendapat Anda kepada kami melalui kolom komentar di bawah ini atau hubungi kami. Terima kasih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar