Menurut kaum tertentu SELINGKUH adalah akronim dari SELingan INdah
dan Keluarga UtuH. Yach selingkuh memang menjadi mode bagi mereka yang
merasa, atau pura-pura merasa tidak puas dengan kehidupan pribadi
keluarga mereka. Entah itu sang suami atau si isteri yang melakukannya.
Yang jelas, bila per-Selingkuh-an sudah dilakukan, maka si pelaku sudah
melakukan pem-bohongan kepada pasangannya, kepada anak-anaknya dan
kepada keduanya.
Apakah benar perselingkuhan itu memberikan jawaban
pasti bahwa si pelakunya tidak mengundang masalah baru? Atau malah
menambah masalah yang ada?
--oooOooo--
Ba’da sholat jum’at
kemarin, tgl. 10.11.2006, saya sengaja makan dipinggiran jalan Sabang
(Wahid Hasyim), yang kebetulan memang tidak jauh dari lokasi kantor
saya. Bukan karena alasan politik, tapi lebih mengena dengan faktor
ekonomi. Maklum perbekalan sudah mulai mengering. Menu makan siang juga
sudah harus di pilah dan dipilih….hehehe takut gak kuku.
Sekumpulan
wanita, berusia antara 20 – 26 tahun (menurut perkiraan saya loch),
asyik bercengkerama di samping kanan saya. Sepertinya mereka sudah
selesai dengan makan siangnya. Mereka begitu riang. Nada bicaranya yang
renyah (emangnya hartz chicken), empuk dan penuh canda menandakan bila
mereka tidak dalam keadaan bersedih. (Klo sedih pasti lagi mewek
hehehe)
Namun kemudian saya agak terkejut ketika salah seorang
dari mereka mengatakan bahwa dia menerapkan syarat tertentu jika diajak
berselingkuh (sambil menyebut syarat tersebut). SELINGKUH…??? LOCH
APAKAH MEREKA SUDAH MENIKAH….???
“Oooh berarti dari tadi mereka
sedang membicarakan perselingkuhan. Pantas aja obrolan mereka dibumbui
dengan saling senyum, tawa….dan cekakak cekikik” gumamku dalam hati.
Dari
dandanannya kemudian saya menyimpulkan bila mereka adalah wanita yang
membantu atau bersedia diajak oleh para lelaki/suami untuk melakukan
perselingkuhan. Tentunya dengan kompensasi tertentu. Makanya salah satu
diantara mereka mengajukan syarat tersebut.
Yah,
Jakarta memang kota metropolitan. Segala bentuk, segala rupa dan aneka
ragam kehidupan manusia ada dikota ini. Kamuflase kehidupan, fatamorgana
kebahagiaan hingga fakta perselingkuhan ada di depan mata. Dan layaknya
pengusaha yang mumpuni, wanita-wanita muda tadi mampu memanfaatkan
celah peluang/opportunity tersebut. Kicauan kaum adam yang ingin
melakukan perbedaan ekspresi ‘bercinta’ disambut dengan aroma dan
warna-warni kumtum bunga dengan kelopak yang lumayan merekah.
Tapi
mengapa para wanita itu mengenakan pakaian supermarket/swalayan/spg
tertentu. Mungkin itu hanya kamuflase, hanya kepompong ulat sutera.
Para
wanita itu sepertinya tidak terpengaruh dengan suasana warung pinggir
jalan. Atau sengaja memanfaatkan suasana warung untuk menginformasikan
bahwa mereka adalah ‘pelaku’. Ataukah suasana warung dan keadaan
disekitarnya adalah sarana promosi gratis atas ‘usaha’ mereka.
Aku
kemudian teringat satu kisah. Pada suatu hari (kayak cerita si kancil
& buaya aja). Pada satu hari seorang teman wanitaku bercerita kalau
dia baru saja bertemu dengan teman lama. Laki-laki tentunya. Katanya
laki-laki itu adalah mantan ‘teman akrab’, jika tidak ingin disebut
kekasih.
Pertemuan antara teman wanitaku dengan ‘mantan
kekasihnya?’ biasanya dilakukan pada waktu makan siang. Lunch, kata
orang kulon. Nah, setelah makan siang itu kejutan terjadi. Dia bertemu
dengan teman kantornya di dalam biskota. (lagian mo selingkuh kok naek
angkot. Gayaan dikit ngapa..). Agar teman kantornya tidak kaget dan
banyak bertanya, teman wanitaku langsung menyapa dan mengenalkan
‘bawaannya’ sebagai teman selingkuh. Langsung tanpa tedeng aling-aling
dia mengatakan bahwa sobat laki-laki yang dibawanya adalah teman
selingkuh.
“Yach, daripada ketahuan, mendingan gue ngaku aja langsung. Dari pada malu ma penumpang laen” katanya
Bahkan
ada kisah yang lebih fenomenal. Di salah satu perusahaan keuangan,
terjadi ‘kerusuhan’. Penyebabnya tak lain adalah hamilnya seorang
pegawai wanita, yang kebetulan seorang kasir/teller, akibat perbuatan
sang Manajer. Mudah ditebak, pegawai wanita itu diminta mengundurkan
diri. Sementara sang Manajer, Wallahu’alambishowab. Kabarnya mereka
melanjutkan ke jenjang perkawinan.
Kenapa sih mesti ada
perselingkuhan. Mengapa harus ada seorang suami/isteri yang mencari
‘jajanan’ diluaran, padahal menu makanan di rumah lebih komplet. Bila
memang sayurnya kurang asin, kenapa tidak ditambah garamnya saja. Bila
kurang banyak, kan masih bisa ditambah menunya. Bila kurang indah, masih
ada pernik-pernik yang dapat dihias di meja makan.
Apapun dasar
yang melatar belakanginya, sejatinya Perselingkuhan itu bukanlah suatu
solusi. Bahkan bisa jadi justru akan menambah komplexs masalah yang
rumah tangga. Benar sang suami/isteri akan merasa nyaman dengan teman
perselingkuhannya, tetapi setelah itu dia akan menjadi ‘jalur
kebohongan’ untuk menutupi perbuatannya. Selain itu dana makan siang,
dana transportasi dan dana-dana lainnya akan menguras jatah rumah
tangga, jatah anak dan jatah pos lainnya. Dan yang terpenting,
Perselingkuhan akan menyakiti hati pasangan sah suami/isteri.
(belum termasuk akibat yang ditimbulkan seperti kehamilan, penyakit kelamin dan lain-lain)
Untuk
kaum laki dan wanita yang sudah berumah tangga, yakinlah bahwa pasangan
kita adalah pasangan terbaik yang pernah ada. Dia menemani kita sejak
kita masih belum punya apa-apa. Bila memang ada yang memulai pernikahan
dengan segala kemewahan, maka pasangan hidup kita telah membantu kita
mengatasi berbagai problematika rumah tangga. Senang-susah selalu
bersama.
Sementara teman perselingkuhan, pernakah dia membantu
mengatasi persoalan, atau memang hanya menginginkan ‘harta’, ‘tahta’ dan
‘toyota’…???
Untuk para wanita yang ikut tergabung dalam
komunitas perselingkuhan, percayalah kalian adalah pihak yang paling
dirugikan. Baik secara materi ataupun kejiwaan, diantaranya : Pertama,
bila terjadi kehamilan siapa yang bertanggung jawab. 9 bulan mengandung
dan kemudian diikuti dengan mengurus anak yang dilahirkan adalah
pekerjaan berat. Siapkah pasangan selingkuh anda membantu. Kedua, “Ah,
kan bisa aborsi” kata sebagian orang. Benar, tapi aborsi akan merusak
tatanan rahim. Ketiga, harga diri seorang wanita (isteri) akan
tercampakkan. Benar, mungkin kalian akan mendapatkan banyak materi dari
pasangan selingkuh anda, tetapi benarkah hati anda juga tersenyum ikhlas
menerima semua itu. Bagaimana anda membayangkan bila yang melakukan
selingkuh itu adik anda, adik ipar, kakak kandung, orang tua, atau
bahkan anak anda sendiri. Tetes air mata anda pasti akan terurai.
Keempat, dampak psikologi yang akan anda tanggung. Luar biasa beratnya.
Keinginan hati yang sering berbenturan dengan hawa nafsu. Logika
berfikir yang sering salah. Dan efek kejiwaan yang akan menurun ke anak
kandung.
Belum terlambat untuk kembali bagi mereka yang
melakukan. Sudah saatnya nahkoda kapal menjalankan fungsinya kembali
memimpin pelayaran menuju kampung yang damai, indah, subur, tentram dan
sangat menyenangkan. Kampung akhirat.
---oooOooo---
Dalam
salah satu riwayat hadits disebutkan bahwa jika perbuatan zina sudah
dilakukan secara terang-terangan, maka akan datang suatu penyakit yang
tidak ada obatnya.
Apakah keceriaan para wanita yang ikut membantu
kaum laki-laki berselingkuh atau wanita yang melakukan perselingkuhan
sudah termasuk dalam kategori perbuatan zina secara
terang-terangan….???? Apakah penyakit HIV/AIDS termasuk juga dalam
penyakit yang disebut Rasulullah tersebut sebagai akibat dari zina
secara terang-terangan itu…???
Jika semua itu sudah terjadi,
kemana kaum terpelajar yang selama ini membela kebebasan pergaulan,
kebebasan ber-ekspresi dan kebebasan lainnya. jikaum feminis, kaum
sekuler dan liberal rame-rame membuat aksi (simpatik???) untuk
melindungi masyarakat dari HIV/AIDS dan pembinaan bagi penderita
HIV/AIDS yang terus bertambah setiap saat.
Motto penanggulangan
HIV/AIDS kemudian adalah (salah satunya) ‘jangan melakukan sex
beganti-ganti pasangan’. Mengapa tidak jujur saja mengatakan bahwa
Islam
mengatakan bila seorang Isteri laksana lahan/sawah bagi suaminya.
Sedangkan seorang suami juga laksana lahan/sawah bagi isteri
(-istrinya). Maka baik isteri/suami dapat saling bercocok tanam.
Dalam
bahasa yang indah, Islam mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya
kita menyalurkan hasrat sexual. Sex itu memiliki makna suci, maka harus
dipergunakan dengan suci pula. Bukan pelampiasan hawa nafsu. Bukan pula
untuk mencari sensasi perbedaan dalam melakukan hubungan suami isteri.
.
Maknanya,
secara implisit dikatakan bila belum memiliki suami/isteri, atau belum
ada ikatan (akad) syah suami isteri, mbok ya jangan melakukan hubungan
suami-isteri dulu. Kan sudah jelas ‘Hubungan Suami-Isteri’, berarti oleh
suami kepada isterinya-atau oleh isteri kepada suaminya. Loch, kenapa
yang bukan isterinya atau bukan suaminya ngelakuin perbuatan
suami-isteri. Hehehehe.
Adakah dari mereka itu keluarga kita,
saudara-saudara kita, tetangga-tetangga kita, kerabat kita atau
teman-teman terdekat/akrab kita…???
Tanpa bermaksud menggurui,
rasanya sangat bijak bila sebagai ummat muslim kita berpedoman pada
perilaku Nabi Muhammad SAW. Setidaknya sebagai pijakan kita dalam
melangkah. Dalam satu riwayat Hadits :
Ubadah ibnush Shamit ra
mengatakan bahwa Nabi SAW merasa sedih dan wajahnya tampak kusam ketika
beliau menerima wahyu tentang hukuman zina. Pada suatu hari beliau
menerima wahyu, lalu tampak seperti itu. Setelah beliau ceria beliau
bersabda, “Laksanakan ajaranku! Sungguh Allah telah menetapkan hukuman
bagi para pezina. Yaitu, pezina yang sama-sama sudah kawin dan pezina
yang sama-sama belum kawin. Pezina yang sudah kawin dicambuk seratus
kali lalu dirajam dengan batu; pezina yang belum kawin dicambuk seratus
kali lau dipenjara satu tahun” (HR. Muslim)
Entri Populer
-
HOTEL AMBHARA Nongkrongnya di Bar, umur 30-40th. Tarif Rp.200-250ribu Kalau weekend sering ada “mami” bawa beberapa “anak2 kece2, bisa dit...
-
Siapa tidak kenal Kalijodo? Pasti sebagian besar warga Jakarta sudah mengenalnya. Sebagai daerah 'hitam', lokalisasi kawasan ini d...
-
10 tempat Klub dugem dan bar terbaik di jakarta , info berasal dari beberapa sumber - Popularitas klub di Jejaring sosial dan Jumlah p...
-
Meskipun tinggal di Jakarta dan digaji besar, aku lebih suka tinggal di perkampungan. Kosku berada di wilayah Jakarta Selatan dekat perbat...
-
AGEN BOLA - Untuk satu hal, ada beberapa jenis spa. Jenis pertama adalah tujuan spa. spa hanya drop in untuk perawatan seperti pijat, fac...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar